Senin, 06 Mei 2013

SOAP

 SABUN TRANSPARAN

Sabun transparan padat adalah sabun yang berbentuk padat dengan tampilan tembus pandang. Jenis minyak yang dipakai dalam pembuatan sabun adalah minyak jarak, karena dapat memberikan sifat transparan terhadap sabun.

    
Atau kita membuat sabun transparan dengan penampilan warna-warni. Caranya sama seperti cara diatas tunggu sabun mengeras kemudian tuangkan sabun yang baru dibuat dan ini bisa lebih dari dua warna. Kemudian di kemas plastik atau kemasan yang transparan sesuai dengan kreatifitas anda.
Komposisi pembuatan sabun transparan:
1. Minyak kelapa 100 ml
2. NaOH Farmasetis
3. Asam stearat
4. Alkohol 70% 70 ml
5. Gliserin secukupnya
6. TEA
7. Parfum secukupnya
8. Pewarna secukupnya
9. Gula pasir
10. Air
Peralatan yang dibutuhkan : Wadah, pengaduk kayu, kompor dan termometer ( Rp. 20.000an aja )
Cara Membuat Sabun mandi Transparan:
1. 100 ml tuangkan ke wadah dan dipanaskan
2. NaOH secukupnya + 50 ml air
3. (1) + (20) aduk rata suhu tetap stabil ( sekitar 15 menit )
4. Asam stearat dilelehkan dengan wadah ditutup
5. (3) + (4) aduk rata hingga homogen
6. (5) + alkohol aduk rata
7. (6) + TEA aduk rata
8. (7) + Gliserin + larutan gula aduk rata dengan tetap dipanaskan selama sekitar 5menit, setelah jernih diangkat dan
diamkan agak dingin.
9. (8) + Pewarna secukupnya
10. (9) + Parfum secukupnya
11. Tuangkan ke dalam cetakan, diamkan semalam, sabun akan mengeras dengan sendirinya
12. Angkat dari cetakan atau dengan membalikkan cetakan, sabun akan terlepas dan siap dikemas
Catatan:
Hasil sabun PH sekitar 9 ( Standar PH 8-10) atau untuk menurunkan PH dengan menambahkan asam stearat, tektur sabun halus, busanya banyak, tingkat kekerasannya standar seperti sabun pada umumnya.
Untuk cetakan sabun kita bisa menggunakan cetakannya agar-agar atau kita membuat cetakan sendiri ataupun pesan cetakan sabun pada yang ahlinya dengan cetakan yang unik.

Sabun Transparan Aneka Warna  with VCO (Virgin   Coconut Oil) Cocok untuk kulit berminyak & berjerawat...
SABUN WARNA VCO  Dengan warna-warni yang ceria....wanginyapun   menggoda terbuat dari ekstrak virgin coconut oil yang   bermanfaat mengurangi jerawat dan mengurangi   kadar minyak diwajah dengan tetap menjaga   kelembaban kulit wajah, bisa digunakan untuk   kulit wajah dan juga kulit tubuh.....
 Sabun Plus VCO
Klasifikasi Sabun Transparant
  • Penampilan Transparan yang menawan
  • Mempunyai fungsi pelembab
  • Daya bersih yang efektif tanpa meninggalkan   busa sabun
  • Lebih terasa lunak karena tidak ada alkali   (sodium) yang tertinggal
  • Merupakan komposisi yang homogen dengan   kandungan seperti emollien, moisturizer dan   antiseptik
Manfaat:
  • Sebagai antioksidan pelindung alami
  • Membantu   melindungi tubuh dari radikal bebas berbahaya   yang meningkatkan penuaan dini
  • Mendukung   keseimbangan kimiawi kulit secara alami
  • Melembutkan kulit dan mengencangkan kulit dan   lapisan lemak di bawahnya
  • Mencegah keriput,  kulit kendor dan bercak-bercak penuaan
Bahan dasar : VCO (Virgin Coconut Oil).
Netto : 20gr

FORMULA SABUN



Semua formula sabun dibawah ini diformulasikan menggunakan formula sabun dasar yaitu
1. sabun transparan chipsoap

 Sabun metode panas dengan alkohol chipsoap
                          Bahan bahan :
minyak kelapa                             100 gr
minyak zaitun                              100 gr   
minyak kastor                              100 gr
steric acid                                   100 gr
aquadez                                      133 gr
      caustic soda                                  63 gr

       bht                                               0.5 gr
sirup                                            300 gr
gliserin                                          30 gr
garam                                              2 gr
borax                                              2 gr
EDTA                                          0,5 gr
T.E.A                                            50 gr
alkohol  (96%)                              100 gr        

          Metode panas non alkohol chipsoap
Bahan bahan :
minyak kelapa                               200 gr 
minyak sawit                                100 gr
stearic acid                                     100 gr
aquades                                          133 gr
caustic soda                                     65 gr
bht                                                  0.5 gr
sirup                                               350 gr
propilyn glikol                                50 gr            
gliserin                                           30 gr
garam                                             2 gr
borax                                              2 gr 
TEA                                              50        
EDTA                                           0,5 gr

2. sabun proses dingin
All Coconut soap :
minyak kelapa 200 gr
kaustik soda 34 gr
aquades 66 gr
garam

All sawit soap :

minyak sawit                200 grkaustik soda                   30 graquades                          60 gr

Mixed SAWIT – COCONUT SOAP

Minyak kelapa                      100 grminyak sawit                       100 gr
soda kaustik                          32 graquadez                                 66 gr


Dengan menggunakan dua proses pembuatan sabun diatas dapat dibuat berbagai macam sabun, dengan penambahan pewarna, agen aktif ( pelembab, kondisioner, emolien, pemutih, anti septik, chelating agent), parfum akan diperoleh variasi berbagai macam sabun seperti berikut ini
1. sabun spa
2. sabun untuk souvenir
3. sabun transparan anti jerawat
4. sabun transparan bebas alkohol
5. sabun aroma terapi
6. sabun sereh
7. sabun pepaya
8. sabun susu beras
9. sabun lulur beras.
10. sabun susu
11. sabun madu
12 sabun yoghurt
13 sabun transparan chipsoap
14. sabun susu beras bioterra

SABUN MANDI REMPAH
(Kimia Terapan)
Indonesia terkenal dengan kaya rempah-rempahnya. Akibat dari itu semua, Indonesia pernah di jajah oleh Portugis, Belanda dan Jepang, untuk mengambil rempah-rempah untuk dipakai sendiri dan selebihnya dijual ke negara-negara yang membutuhkannya. Khususnya Belanda hasil dari penjualan rempah-rempah digunakan untuk membendung laut dan membangun negaranya. Inilah sekelumit sejarah bangsa Indonesia, betapa dahsyat harga dan nilai rempah-rempah
Manfaat rempah selain untuk bidang tata boga, kesehatan juga untuk bidang kecantikan ( kosmetik ). Rempah-rempah di bidang kecantikan banyak sekali manfaatnya diantaranya lulur, penghilang bau badan, melangsingkan tubuh dll.
Khusus untuk sabun mandi rempah, kasiat rempah untuk mengencangkan, penghalus dan pembersih kulit serta penghilang bau badan. Rempah-rempah ini banyak tumbuh di sekitar kita sehingga mudah di dapat / ditemukan. Rempah-rempah yang terdapat di sabun sebagai bahan tambahan dan mempunyai keunggulan dari sabun itu sendiri.
Memasukan bahan rempah ke sabun mandi ada dua cara yaitu rempah yang dikeringkan kemudian digiling menjadi serbuk atau rempah-rempah itu di iris kecil-kecil kemudian direbus dan disaring dengan kain halus untuk diambil cairannya saja.
Tepung jagung merupakan pilihan terbaik untuk membantu sabun membuka pori-pori di kulit, lantas membersihkan minyak berlebih di kulit. Butiran tepung jagung mampu “menggaruk” ( Scrub ) kotoran dan minyak dari permukaan kulit.
Komposisi pembuatan sabun mandi rempah :
Minyak kelapa 100 ml
NaOH
Asam stearat
Rempah-rempah secukupnya
Tepung jagung 5 gr
NaCl
Minyak serai secukupnya
Parfum secukupnya
Air
Peralatan yang dibutuhkan : Wadah, Termometer dan pengaduk
Prosedur pembuatannya
Minyak kelapa di wadah A dipanaskan kurang lebih 95 derajat angkat
NaOH + Air di wadah B dipanaskan kurang lebih 70 derajat angkat
( 1 ) + ( 2 ) di wadah B aduk rata
Lelehkan asam stearat di wadah A ( bekas wadah no. 1 )
( 3 ) + ( 4 ) tetap di wadah B aduk rata di atas pemanas
( 5 ) + Tepung jagung aduk rata
( 6 ) + NaCl aduk rata
( 7 ) + Rempah-rempah aduk rata dan angkat
( 8 ) keadaan hangat + Parfum
Siap masuk cetakan, tunggu semalam sabun akan mengeras sendiri.
Alasan Memakai Sabun Mandi Sendiri:
Sabun buatan sendiri bukan hanya membersihkan, karena minyak mengandung sekitar 25 % gliserin. Perlu diketahui minyak di pisah menjadi asam lemak dan gliserin. Di industri dalam pembuatan sabun menggunakan asam lemak sedangkan gliserinnya di jual terpisah karena harganya lebih mahal. Akibatnya sabun industri dapat membuat kulit menjadi bersisik / kering bila digunakan untuk mandi. Fungsi gliserin bisa melembabkan dan melembutkan kulit, juga menyejukkan dan meminyaki sel-sel kulit.
Kwalitas sabun buatan sendiri dapat melebihi sabun yang di beli di Pasaran, tentunya harganya lebih murah buatan sendiri.
Dengan membuat sendiri anda bisa mendapatkan apa yang diinginkannya, baik bahan pengisi, bahan tambahan, bentuk, warna, dan wanginya.
Membuat sabun sendiri sangat menyenangkan dan penuh kreatifitas.
Yang pasti membuat sabun mandi itu mudah loooo
Di beberapa negara Eropa dan Rusia banyak terdapat “Bengkel Sabun” atau Show Soap. Bengkel sabun ini semacam home industri yang memperlihatkan kepada pemesan / pengunjungnya untuk melihat langsung bagaimana proses pembuatan sabun mulai dari awal sampai menjadi sabun mandi. Rempah-rempah yang disediakan banyak sekali macamnya dan setiap rempah mempunyai kasiat bagi tubuh maupun kulit. Pemesan tinggal memilih rempah-rempah yang mana, untuk dimasukkan ke komposisi sabun ( Sumber dari teman yang pernah tinggal di Rusia tepatnya di Moskow ). Dari bahan-bahan pembuat sabun tersebut, banyak bahan dari rempah-rempah yang khusus didatangkandari luar negara itu.

Selasa, 20 Maret 2012

RADIOISOTOP

a. Pemanfaatan Radioisotop Dalam Bidang Kesehatan
* Sebagai Perunut
Dalam bidang kesehatan radioisotop digunakan sebagai perunut (tracer) untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada suatu organ tubuh. Selain itu radiasi dari radioisotop tertentu dapat digunakan untuk membunuh sel-sel kanker sehingga tidak perlu dilakukan pembedahan untuk mengangkat jaringan sel kanker tersebut. Berikut ini adalah contoh beberapa radioisotop yang dapat digunakan dalam bidang kesehatan (Sutresna, 2007).
1) Iodium-131 (I-131)
I-131 digunakan untuk mendeteksi kerusakkan pada kelenjar gondok dan untuk mendeteksi jaringan kanker pada otak.
2) Kobalt-60 (Co-60)
Pemancaran sina gamma Co-60 digunakan untuk membunuh sel-sel kanker dan juga dapat digunakan untuk pengobatan penyakit leukimia.

3) Teknetium-99(Tc-99)
Tc-99 digunakan untuk membunuh sel-sel kanker.
4) Talium-201 (TI-201)
Talium-201 digunakan untuk mendeteksi penyakit jantung dan pembuluh darah.
5) Besi-59 (Fe-59)
Besi-59 digunakan untuk mempelajari proses pembentukan sel darah merah.
6) Fosforus-32 (P-32)
P-32 digunakan untuk pengobatan penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukkan sel darah merah yang berlebihan. Didalam penggunaannya P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentukan sel darah merah pada sumsum tulang. Sedangkan, sinar gamma dapat digunakan untuk mensterilkan alat-alat kedokteran, sebelum dikemas dan ditutup rapat, misalnya pada proses sterilisasi alat suntik. Sebenarnya sebelum dikemas, alat suntik sudah disterilkan. Tetapi, pada proses pengemasan masih mungkin terjadi kontaminasi, sehingga setelah alat suntik tersebut dikemas dan ditutup rapat perlu dilakukan sterilisasi ulang dengan menggunakan sinar gamma (Sutresna, 2007).
7) Xenon-133 (Xe-133)
Xe-133 digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.

* Berdasarkan radiasinya
1) Sterilisasi radiasi
Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional (menggunakan bahan kimia), yaitu (Abdul Jalil Amri Arma, 2009):
a) Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan mikroorganisme.
b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.
c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar bakteri lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu baru dikemas, maka dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit.

2) Terapi tumor atau kanker
Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih sensitif (lebih mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut (Abdul Jalil Amri Arma, 2009).

3) Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-X yang diserap oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat bone densitometer tersebut. Teknik ini bermanfaat untuk membantu mendiagnosiskekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada usia menopause (matihaid) sehingga menyebabkan tulang muda (Yudhi, 2008).

4) Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt)
Terapi radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik elektronika maju dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan pesat dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan pesawat pemercepat partikel generasi terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi kanker dengan sangat presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang sangat selektif untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang akan dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan paparan radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di luar target (Yudhi, 2008).

5) Teknik Pengaktivan Neutron
Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co,Cr,F,Fe,Mn,Se,Si,V,Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional. Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya sangat tinggi. Di sini contoh bahan biologik yang akan diperiksa ditembaki dengan neutron (Yudhi, 2008).

b. Pemanfaatan Radioisotop Dalam Industri
*Sebagai Perunut
Untuk mempelajari pengaruh oli dan adiktif pada mesin selama mesin bekerja digunakan suatu isotop sebagai perunut, Dalam hal ini, piston, ring dan komponen lain dari mesin ditandai dengan isotop radioaktif dari bahan yang sama (Abdul Jalil Amri Arma, 2009).

*Berdasarkan radiasinya (Sutresna, 2007)
1) Pemeriksaan tanpa merusak
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Tehnik ini berdasarkan sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam.

2) Mengontrol ketebalan bahan
Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detector akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan.


3) Pengawetan bahan
Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu tekstil karena inengubah struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama. Radiasi sinar gamma dapat dilakukan pada pengawetan makanan melalui dua cara:
a. Membasmi mikroorganisme, misalnya pada pengawetan rempah-rempah, seperti merica, ketumbar, dan kemimiri.
b. Menghambat pertunasan, misalnya untuk pengawetan tanaman yang berkembang biak dengan pembentukkan tunas, seperti kentang, bawang merah, jahe, dan kunyit.

c. Pemanfaatan Radioisotop Dalam Hidrologi
1. Radioisotop digunakan untuk menguji kecepatan aliran sungai atau aliran lumpur
Radioisotop ini dapat digunakan untuk mengukur debit air. Biasanya, radioisotop natrium-24 (Na-24) digunakan dalam bentuk garam NaCl. Dalam penggunaannya, garam ini dilarutkan ke dalam air atau lumpur yang akan diteliti debitnya. Pada tempat atau jarak tertentu, intensitas radiasi diperiksa, sehingga rentang waktu yang diperlukan untuk mencapai jarak tersebut dapat diketahui (Abdul Jalil Amri Arma, 2009).

2. Pemanfaatan Radioisotop Untuk Mendeteksi Kebocoran Pada Pipa Bawah Tanah
Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa-pipa yang ditanam di bawah tanah, biasanya digunakan radioisotop Na-24 dalam bentuk garam NaCl atau Na2CO3. Radioisotop Na-24 ini dapat memancarkan sinar gamma yang bisa dideteksi dengan menggunakan alat pencacah radioaktif Geiger Counter. Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa air, garam yang mengandung radioisotop Na-24 dilarutkan kedalam air. Kemudian, permukaan tanah di atas pipa air diperiksa dengan Geiger Counter. Intensitas radiasi yang berlebihan menunjukkan adanya kebocoran. Radioisotop juga dapat digunakan untuk menguji kebocoran sambungan logam pada pembuatan rangka pesawat (Sutresna, 2007).


d. Pemanfaatan Radioisotop Dalam Bidang Biologi
Dalam bidang biologi, radioisotop dapat digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis. Radioisotop ini, berupa karbon-14 (C-14) atau oksigen-18 (O-18). Keduanya dapat digunakan untuk mengetahui asal-usul atom oksigen (dari CO2 atau dari H2O) yang akan membentuk senyawa glukosa atau oksigen yang dihasilkan pada proses fotosintesis (Sutresna, 2007 dan Abdul Jalil Amri Arma, 2009).
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
Kegunaan lain radioisotop dalam bidang biologi sebagai berikut.
1) Mempelajari proses penyerapan air serta sirkulasinya di dalam batang tumbuhan.
2) Mempelajari pengaruh unsur-unsur hara selain unsur-unsur N, P, dan K terhadap perkembangan tumbuhan.
3) Memacu mutasi gen tumbuhan dalam upaya mendapatkan bibit unggul.
4) Mempelajari kesetimbangan dinamis.
5) Mempelajari reaksi pengeseran.

e. Pemanfaatan radioisotop dalam bidang pertanian
Untuk mendorong kemajuan di bidang pertanian, diperlukan suatu teknik pemupukan yang baik, pemberantasan hama tanaman yang tepat, dan penggunaan bibit yang unggul.
1. Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul
Radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya hama kubis. Di laboratorium dibiakkan hama kubis dalam bentuk jumlah yang cukup banyak. Hama tersebut lalu diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah itu hama dilepas di daerah yang terserang hama. Diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul dilepas. Telur hasil perkawinan seperti itu tidak akan menetas. Dengan demikian reproduksi hama tersebut terganggu dan akan mengurangi populasi (Abdul Jalil Amri Arma, 2009).

2. Pemuliaan tanaman
Pemuliaan tanaman atau pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan menggunakan radiasi. Misalnya pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis rendah yang mematikan. Biji yang sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditaman berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya.
Radioisotop ini digunakan untuk memicu terjadinya mutasi pada tanaman. Dari proses mutasi ini diharapkan dapat diperoleh tanaman dengan sifat-sifat yang menguntungkan, misalnya tanaman padi yang lebih tahan terhadap hama dan memiliki tunas lebih banyak. Selain itu, radioisotop juga dapat digunakan untuk memperpanjang masa simpan produk-produk pertanian (Sutresna, 2007).

3. Penyimpanan makanan
Kita mengetahui bahwa bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi sebelum bahan tersebut di simpan diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas, dengan dernikian dapat disimpan lebih lama (Abdul Jalil Amri Arma, 2009).

4. Pemupukan
Untuk melaksanakan pemupukan pada waktu yang tepat, dapat digunakan nitrogen-15 (N-15). Pupuk yang mengandung N-15 dipantau dengan alat pencacah. Jika pencacah tidak mendeteksi lagi adanya radiasi, berarti pupuk sudah sepenuhnya diserap oleh tanaman. Pada saat itulah pemupukan berikutnya sebaiknya dilakukan. Dari upaya ini akan diketahui jangka waktu pemupukan yang diperlukan dan sesuai dengan usia tanaman (Sutresna, 2007).

g. Pemanfaatan Radioisotop Dalam Bidang Kimia
Dalam bidang kimia, radioisotop dapat digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi kimia, misalnya radioisotop oksigen-18 (O-18) digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi esterifikasi. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa pada reaksi esterifikasi, atom O yang membentuk senyawa H2O berasal dari asam karboksilat. Adapun atom O yang membentuk senyawa ester berasal dari alkohol (Sutresna, 2007).

h. Pemanfaatan Radioisotop Untuk Pembangkit Tenaga Listrik
Reaksi inti mengahsilkan energi yang sangat besar. Pada pembangkit tenaga nuklir (PLTN), energi inti digunakan untuk memanaskan air sehingga terbentuk uapa. Kemudian, uap in digunakan untuk mengerakkan turbin. Peregerakan turbin merupakan energi mekanik yang dapat memberi kemampuan generator untuk mengubah energi mekanik tersebut menjadi energi listrik. Pada PLTN, reaksi inti berlangsung terkendali di dalam suatu reaktor nuklir (Sutresna, 2007).

i. Pemanfaatan Radioisotop Untuk Penanggalan Karbon
Penanggalan karbon merupakan fungsi radioisotop untuk menentukan umur suatu senyawa organik, misalnya untuk menentukan umur fosil. Radioisotop yang digunakan adalah karbon-14 (C-14) (Sutresna, 2007).

j. Pemanfaatan Radioisotop Dalam Bidang Pertambangan
Tritium radioaktif dan cobalt 60 digunakan untuk merunut alur-alur minyak bawah tanah dan kemudian menentukan srategi yang paling baik untuk menyuntikkan air ke dalam sumur-sumur. Hal ini akan memaksa keluar minyak yang tersisa di dalam kantung-kantung yang sebelumnya belum terangkat. Berjuta-juta barrel tambahan minyak mentah telah diperoleh dengan cara ini (Bangkit Sanjaya, 2009)

http://penjagahati-zone.blogspot.com/2011/01/pemanfaatan-zat-radioaktif-dalam.html

BAHAN KIMIA DI RUMAH



B. Bahan Kimia Sintetis (Buatan)

Sedangkan bahan yang dapat digolongkan sebagai bahan kimia sintetis atau buatan yaitu bahan atau produk yang dihasilkan dari proses reaksi kimia, misalnya pemutih, pewangi, pembersih, dan pestisida.

Manfaat Bahan Kimia Rumah Tangga

Banyak bahan kimia rumah tangga yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa manfaat itu dapat dikelompokkan antar` lain:


1. Sebagai bahan pembersih
2. Sebagai bahan pemutih
3. Sebagai bahan pewangi
4. Pestisida
Bahan Pembersih
Bahan pembersih adalah bahan kimia dalam rumah tangga yang bermanfaat sebagai pembersih. Bahan kimia yang termasuk dalam kelompok ini yang dapat membantu proses pencucian yaitu melepaskan kotoran dari tempatnya menempel dan menahan agar kotoran yang telah terlepas tetap tersuspensi.

Contoh bahan kimia pembersih adalah sabun dan deterjen.

A. Sabun

Reaksi dalam pembuatan sabun:
Gliserin + NaOH (soda api)  gliserol + natrium karboksilat (sabun)

B. Detergen


Reaksi pembentukan detergen:
Lauril alkohol + asam sulfat  lauril hidrogen sulfat
Lauril hidrogen sulfat + Soda api  Detergen

Prinsip kerja sabun dan deterjen:
  • Air dan lemak/kotoran tidak bercampur.
  • Sabun maupun deterjen memiliki dua bagian, yaitu bagian lipophob dan bagian lipophil.
  • Bagian lipophob atau bagian hidrophil bersifat polar sehingga dapat melarut dalam air yang juga bersifat polar.
  • Bagian lipophil atau hidrophob bersifat non polar sehingga dapat bercampur dengan lemak-lemak atau kotoran.
  • Dengan adanya sabun atau deterjen maka air dan lemak/kotoran dapat bercampur, sehingga lemak/kotoran dapat dihilangkan dari tempatnya menempel.

C. Sampo


Bahan Pemutih
Bahan pemutih adalah senyawa kimia yang biasa dipergunakan dan dimanfaatkan selain sebagai pemutih pada bahan tertentu juga sebagai penghilang noda maupun desinfektan.

Pemutih berdasarkan wujudnya dapat dibedakan menjadi dua :

1. Padat(bubuk putih)

Sebagai kalsium hipoklorit dengan rumus kimianya Ca(OCl)2 , pada umumnya masyarakat mengenal sebagai kaporit. Kaporit dapat dimanfaatkan dalam mensterilkan air dari bakteri.




2. Cair

Pemutih cair biasa disebut sebagai natrium hipoklorit (NaOCl)
Selain dalam komposisi senyawa tersebut pemutih cair umumnya juga mengandung : alkyl sulphate, parfum (jika diperlukan) dan air. Di pasaran produk pemutih cair biasanya mengandung natrium hipoklorit dengan konsentrasi sekitar 12%-13%. Alkyl sulphate dalam merek dagang sering disebutemal-70 ditambahkan dan berfungsi sebagai penghilang noda (stain remover).

Bahan Pewangi
Pewangi atau parfum adalah hasil percampuran berbagai macam bahan pewangi (fragrance) yang bersifat mudah menguap. Produk yang sering ditambahkan bahan pewangi antara lain adalah sabun, detergen, sampo, pembersih kaca, pelembut pakaian, pengharum ruangan bahkan untuk memberikan aroma wangi  pada badan manusia.

Komposisi pewangi umumnya adalah etil alkohol (50%-90%) difungsikan sebagai pelarut, air suling(5%-20%) dan fragrance (10%-30%)

Contoh produk parfum

Tabel daftar beberapa contoh Spesifikasi Bau Parfum dan Nama Zat Kimia
 

Tabel daftar beberapa  contoh Spesifikasi Bau Parfum dan Nama Zat Kimia
 

Selain memberikan manfaat wangi, kandungan yang terdapat dalam parfum juga memiliki efek samping.



Pestisida
Pestisida adalah termasuk bahan kimia yang dipergunakan untuk membasmi hama, gulma, serangga dan hewan pengganggu tanaman.

Pestisida dapat dibedakan menjadi :

1. Insektisida

Insektisida adalah bahan kimia pembasmi serangga.
Insektisida di dalam rumah tangga biasanya difungsikan untuk membasmi nyamuk. Kandungan bahan kimia aktif dalam insektisida adalah transflutrin, khususnya pada jenis anti nyamuk bakar diambil khasiatnya melalui asapnya yang menyebar ke seluruh ruangan. Namun masih banyak produk insektisida yang difungsikan dalam dunia pertanian, misalnya: Regent, Dursban, Shenphos 56 TI.

 

2. Fungisida

Adalah jenis pestisida yang dipergunakan untuk membasmi jamur atau  pararit.
Contoh produk fungisida : Dithane M-45, Nemispor, Daconi.

 

3. Bakterisida

Adalah pestisida pembasmi bakteri dalam  dunia pertanian.
Contoh produk bakterisida: Agrept, Starner, Kasumina,baktocine, formycine.

 

4. Rodentisida

Adalah pestisida pembasmi tikus.
Contoh produk misalnya: Ratgon, klerat, petrokum.

 

5. Nematisida

Adalah jenis  pestisida pembasmi cacing.
Contoh produk nematosida: Furadan 3 G, Atasi, Rugby 10G.

 

6. Moluskisida

Adalah jenis  pestisida pembasmi moluska atau siput pengganggu tanaman.
Contoh produk moluskisida: PHK-o6, Snaildown 250CC, siputox 5G, Boss EC.

 

7. Herbisida

Adalah senyawa atau material yang disebarkan pada lahan pertanian untuk menekan atau memberantas tumbuhan yang menyebabkan penurunan hasil (gulma).

 

Pada umumnya herbisida bekerja dengan mengganggu proses anabolisme senyawa penting seperti patiasam lemak atau asam amino melalui kompetisi dengan senyawa yang "normal" dalam proses tersebut.


http://e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=378&uniq=all

http://karyailmiahremaja.blogspot.com/p/bahan-kimia-dalam-rumah-tangga.html

ZAT KIMIA PADA MAKANAN


1. Manfaat benzena sebagai Zat Aditif pada Makanan
Zat aditif makanan adalah zat kimia yang tidak biasa dimakan secara langsung, tetapi ditambahkan ke dalam makanan untuk memperoleh sifat-sifat tertentu. Contoh zat aditif adalah cita rasa, bentuk, aroma, warna, dan tahan lama (awet).
a. Pemanis
Pemanis makanan yang tradisional biasanya menggunakan gula tebu atau gula aren (kelapa). Pemanis buatan yang diizinkan oleh Departemen Kesehatan adalah sakarin, aspartam, dan sorbitol. Sakarin adalah senyawa turunan benzena berupa kristal putih, hampir tidak berbau. Rasa manis sakarin 800 kali dari rasa manis gula tebu. Sakarin ditambahkan ke dalam minuman atau biskuit dengan dosis yang dikonsumsi tidak melebihi 1 g per hari. Aspartam merupakan serbuk berwarna putih, tidak berbau, dan bersifat higroskopis. Rasa manis aspartam sama dengan 200 kali dibandingkan gula tebu. Untuk setiap kg berat badan jumlah aspartam yang boleh dikonsumsi setiap harinya adalah 40 mg.
sakarin
b. Pengawet
Penambahan zat pengawet pada makanan berguna untuk mencegah oksidasi dan menghambat pertumbuhan bakteri. Bahan pengawet buatan sebagai antioksidan adalah butilasihidroksianisol (BHA), butilasihidroksitoluena (BHT), paraben (p–hidroksibenzoat), dan propilgalat, sedangkan untuk menghambat pertumbuhaan bakteri atau jamur adalah natrium benzoat.
natrium benzoat
butilasihidroksianisol
c. Pewarna Makanan
Pewarna buatan bertujuan menjadikan makanan seolah-olah memiliki banyak warna daripada yang sesungguhnya. Pewarna buatan umumnya berasal dari senyawa aromatik diazonium. Beberapa pewarna buatan yang diizinkan oleh Depkes di antaranya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7.3 Beberapa Merk Dagang Pewarna Makanan
Nama Nama Niaga
Amaran food Red
Eritrosin food Red
Fast green food green
Indigotin food blue
Sunset ellow food Yellow
Tartrazin food Yellow
Beberapa pewarna berbahaya dan dilarang penggunaannya karena berpotensi menimbulkan karsinogen adalah auramin.
Amaran


Zat Aditif dalam Bahan Makanan


Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas makanan, menambahkan kelezatan, dan mengawetkan makanan. Penggunaan zat aditif sebenarnya sudah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu. Nenek moyang kita telah menggunakan garam untuk mengawetkan daging dan ikan, serta rempah-rempah untuk melezatkan makanan.

A. Bahan Pewarna Makanan

1. Bahan Pewarna Alami

Pernahkah kamu makan nasi kuning? Dari mana asalnya warna kuning pada nasi kuning? Warna kuning itu berasal dari bumbu masakan yang disebut kunyit.

Bahan pewarna alami lain yang juga sering digunakan, antara lain seperti berikut :
a) daun pandan dan daun suji untuk menghasilkan warna hijau;
b) gula merah dan karamel untuk menghasilkan warna cokelat;
c) cabai, tomat, dan paprika untuk menghasilkan warna merah.

Pewarna alami lebih aman dikonsumsi tetapi macamnya terbatas, dan sulit untuk memperolehnya dalam jumlah besar sehingga industri makanan lebih senang menggunakan pewarna sintetis.

2. Bahan Pewarna Buatan

Pernahkah kamu melihat makanan dengan tampilan warna yang sangat menarik? Agar makanan terlihat menarik, para produsen makanan biasanya menambahkan bahan pewarna. Nah, bahan pewarna buatan apa saja yang biasa digunakan dalam makanan?

Bahan pewarna yang masih diperbolehkan untuk dipakai yaitu :
  • amarant (pewarna merah)
  • tartrazine (pewarna kuning)
  • erythrosine (pewarna merah)
  • fast green FCF (pewarna hijau)
  • sunset yellow (pewarna kuning)
  • brilliant blue (pewarna biru).
Meskipun bahan pewarna tersebut diizinkan, kamu harus selalu berhati-hati dalam memilih makanan yang menggunakan bahan pewarna buatan karena penggunaan yang berlebihan tidak baik bagi kesehatanmu.

B. Bahan Pemanis Makanan

1. Bahan Pemanis Alami

Jika kamu ingin membuat air teh yang manis, bahan apa yang ditambahkan ke dalam air teh? Kamu pasti akan menambahkan gula pasir. Gula pasir merupakan salah satu contoh bahan pemanis alami yang sering digunakan dalam rumah tangga. selain itu ada juga gula merah yang terbuat dari pohon kelapa atau aren.

2. Bahan Pemanis Buatan

Pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan buatan yang ditambahkan pada makanan atau minuman untuk menciptakan rasa manis. Bahan pemanis buatan ini sama sekali tidak mempunyai nilai gizi. Contoh pemanis buatan antara lain sakarin, siklamat dan aspartam. Sakarin atau "biang gula" memiliki tingkat kemanisan 350 – 500 kali gula alami.

C. Bahan Pengawet Makanan

1. Bahan Pengawet Alami

Bahan pengawet alami yang sering digunakan adalah garam, cuka, dan gula. Bahan pengawet alami ini digunakan untuk mengawetkan makanan agar selalu berada dalam kondisi baik. Metode pengawetan menggunakan garam dapur (NaCl) telah dilakukan masyarakat luas selama bertahun-tahun. Larutan garam yang masuk ke dalam jaringan diyakini mampu menghambat pertumbuhan aktivitas bakteri penyebab busuk, sehingga makanan tersebut jadi lebih awet. Pengawetan dengan garam ini memungkinkan daya simpan yang lebih lama dibanding dengan produk segarnya yang hanya bisa bertahan beberapa hari atau jam saja.
Bahan Kimia Alami

Yang termasuk bahan kimia alami adalah bahan-bahan yang berasal dari alam dan di dalamnya terkandung senyawa-senyawa kimia, misalnya kunyit, bawang, sereh, daun jeruk, jahe dan lain-lain.


 
Bahan Kimia Alami

2. Bahan Pengawet Buatan

Menurutmu adakah makanan dalam kemasan tanpa menggunakan bahan pengawet? Pada zaman modern ini rasanya hal itu tidak mungkin karena zaman sekarang ini menuntut penyajian yang serba cepat dan tahan lama.

Beberapa bahan pengawet diperbolehkan untuk dipakai, namun kurang aman jika digunakan secara berlebihan. Bahan-bahan pengawet tersebut, antara lain sebagai berikut :

  • Kalsium Benzoat, Bahan pengawet ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri penghasil toksin (racun), bakteri spora, dan bakteri bukan pembusuk.
  • Sulfur Dioksida (SO2), Bahan pengawet ini juga banyak ditambahkan pada sari buah, buah kering, kacang kering, sirop, dan acar.
  • Kalium Nitrit, Kalium nitrit berwarna putih atau kuning dan kelarutannya tinggi dalam air. Bahan ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada daging dan ikan dalam waktu yang singkat.
  • Kalsium Propionat/Natrium Propionat dan Natrium Metasulfat, Ketiganya termasuk dalam golongan asam propionat, sering digunakan untuk mencegah tumbuhnya jamur atau kapang. Bahan pengawet ini biasanya digunakan untuk produk roti dan tepung.
  • Asam Sorbat, Beberapa produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad, buah, dan produk minuman kerap ditambahkan asam sorbat.

Zat pengawet yang tidak boleh digunakan karena memang tidak layak dikonsumsi atau berbahaya. misalnya boraks, formalin, dan rhodamin-B. Formalin tidak boleh digunakan karena dapat menyebabkan kanker paru-paru dan gangguan pada alat pencernaan dan jantung. biasanya formalin digunakan untuk mengawetkan mayat. Adapun penggunaan boraks sebagai pengawet makanan dapat menyebabkan gangguan pada otak, hati, dan kulit. selain itu ketiga zat ini termasuk zat yang bersifat karsinogen (penyebab timbulnya kanker)

D. Bahan Penyedap Makanan

1. Bahan Penyedap Alami

Bahan penyedap alami yang sering digunakan untuk menimbulkan rasa gurih pada makanan, antara lain santan kelapa, susu sapi, dan kacang-kacangan. Selain itu, bahan penyedap lainnya yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan, antara lain lengkuas, ketumbar, cabai, kayu manis, dan pala. Tujuan ditambahkannya penyedap adalah meningkatkan cita rasa makanan, mengembalikan cita rasa makanan yang mungkin hilang saat pemprosesan dan memberi cita rasa tertentu pada makanan.

2. Bahan Penyedap Buatan

Zat penyedap buatan dibedakan menjadi dua macam, yaitu zat penyedap aroma dan zat penyedap rasa. Zat penyedap aroma buatan terdiri dari senyawa golongan ester, antara lain oktil asetat (aroma buah jeruk), iso amil asetat (aroma buah pisang), dan iso amil valerat (aroma buah apel). Zat penyedap rasa yang banyak digunakan adalah monosodium glutamate (MSG) atau lebih populer dengan nama vetsin dengan berbagai merek yang beredar di pasar.
Sumber :
http://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/03/zat-aditif-dalam-bahan-makanan.htmlhttp://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/manfaat-benzena-dan-turunannya

PERTANIAN

Bahan Kimia Di Bidang Pertanian
 
1. Pupuk
Dalam usaha untuk memperoleh makanan, cara yang dilakukan pada manusia dan hewan berbeda dengan tumbuhan. Manusia dan hewan dapat melakukannya dengan cara berpindah tempat, sedangkan tumbuhan bergantung pada tanah tempatnya berada. Sedangkan pada tumbuhan berupa unsur anorganik sederhana yang disebut unsur hara.
a. Unsur hara
Ada Ada sekitar 16 unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan yaitu unsur makro. Unsur makro adalah unsur hara yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah besar, yaitu unsur C,H,O,N,S,P,K,Mg, dan Ca. adapun unsur mikro adalah unsur hara yang diperlukan dalam jumlah sedikit seperti unsur Cl,Fe,Mn,Cu,B, dan Mo.
b. Jenis pupuk

1) Pupuk alami
Pupuk alami terbuat dari bahan-bahan alam, yaitu dari tumbuhan dan kotoran hewan. Ada 3 jenis pupuk organic, yaitu
a. Pupuk hijau
Pupuk hijau terbuat dari pucuk daun atau tumbuhan muda yang di timbun dalam tanah.
b. Pupuk kandang
Pupuk kandang dibuat dari kotoran hewan ternak seperti ayam, kambing, sapi, kerbau, dan kuda.
c. Pupuk kompos
Pupuk kompos dibuat dari bahan-bahan yang merupakan gabungan dari pupuk hijau dan pupuk kandang.

2) Pupuk buatan
a. Pupuk tunggal
Pupuk tunggal adalah pupuk yang mengandung 1 jenis unsur hara yang di perlukan tumbuhan
b  Pupuk majemuk
Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari 2 unsur hara, seperti pupu NP,NK, dan NPK

2. Pestisida
Untuk mencegah dan pembasmi hama tanaman diperlukan zat kimia yang dinamakan pestisida. Ada 4 macam pestisida antara lain:
a. Insektisida
Insektisida digunakan untuk mencegah dan membasmi serangan hama serangga, seperti wereng, belalang, dan ulat
b. Rodentisida
Jenis pestisida ini digunakan untuk mencegah dan membasmi serangan binatang pengerat(tikus) di lahan pertanian, rumah tangga atau gudang
c. Herbisida
Herbisida digunakan untuk mencegah dan membasmi serangan tanamn pengganggu atau gulma, seperti alang-alang dan rerumputan.
d. Fungisida
Jenis pestisida ini di gunakan untuk mencegah dan membasmi serangan jamur. Contohnya natrium, dipromat, dan organemerkuri.